
Kertarahayu – Hampir sebagian besar daerah di jawa barat terdapat kekeringan, Khususnya diwilayah desa kam

i Desa Kertarahayu Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya. Puncak kemarau pada bulan – bulan ini termasuk lumayan Exstream di banding kemarau musim lalu. Lahan darat yang kering, sawah yang kering dan selokan-selokan yang tidak lagi mampu menampung banyak air karena panas yang berpanjangan.

Petani mengalami kegagalan panen, sumber air menjadi berkurang, semua lahan pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan menjadi kekurangan sumber mata air. Seandainya saja sumber mata air alami masih berdiri tegak di sela-sela pemukiman, mungkin kemarau tak separah saat ini. Salah satu alternatif petani adalah memanfaatkan lahan persawahan dengan tanaman kacang-kacangan supaya tetap memperoleh hasil meski tak semaksimal pertanian sejenis padi misalnya.

Banyak yang mengatakan sebab dari kejadian ini diakibatkan karena penebangan pohon secara liar dan bisa
dikatakan membabi buta, Para penebang pohon tidak memperhatikan mana yang harus ditebang dan yang tidak boleh ditebang. Salah satu contohnya : pohon aren yang mampu menahan volume air dan sangat berperan aktifbagi penampungan air malah di tebang. Sedangkan kebanyakan masyarakat di desa kami malah lebih memilih untuk menanam pohon albasiah. Padahal pohon tersebut malah bisa mengurangi kapasitas air yang sudah ada.

Salah satu usaha yang kami laksanakan adalah kerjasama beserta masyarakat untuk memenanam pohon kembali (reboisasi) yang sifatnya lebih bermanfaat untuk menjadi penampung air. Supaya kondisi masyarakat lebih mudah mendapatkan sumber mata air, karena air adalah sumber alam yang penting bagi mahluk hidup. Kemudian setelah itu, proses selanjutnya masyarakat harus bisa menjaga dan merawatnya, untuk generasi-generasi selanjutnya karena hal menjaga dan merawat itu lebih indah dari pada memperbaikinya… bersambung…


Tinggalkan Balasan